TRIBUNTERNATECOM - Berikut adalah prakiraan cuaca untuk Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara untuk hari ini Sabtu, 6 Agustus 2022. Menurut prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi dan Geofisika
PengumumanSeleksi Administrasi REKRUTMENT Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) KPU HALMAHERA UTARA TA. 2022. 2022-01-25 00:00:00. Open Recruitment Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) KPU HALMAHERA UTARA TA. 2022. 2022-01-19 00:00:00.
PetaWilayah KABUPATEN HALMAHERA BARAT. 300 km. 300 mi + −
cash. Foto Logo wisata Kabupaten Halmahera Barat. Ist JAILOLO, – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat Halbar sangat berkomitmen dan serius pada program pembangunan dibidang Pariwisata. Salah satunya dengan membuat logo burung bidadari sebagai branding pariwisata layaknya sebuah produk. Hal itu karena desain startegi marketing agar menarik minat konsumen wisatawan. Dengan begitu, upaya terobosan Pemkab yang dipimpin Bupati Danny Missy dan Wagub Ahmad Zakir Mando, akan menjadi leading sector dalam pembangunan di bumi Sasadu. Bupati Halbar Danny Missy, Minggu 15/7/2018 mengatakan, logo branding pariwisata yang didesain Dinas Pariwisata Halbar itu telah menggambarkan seluruh unsur potensi Halmahera Barat baik darat maupun laut. Logo branding yang mengambil simbol Burung Bidadari, lanjut Danny, menggambarkan semua unsur potensi yang ada di Halmahera Barat, baik potensi alam dan budaya serta flora fauna, yang sudah menjadi identitas dari Kabupaten Halmahera Barat. “Burung ini adalah satwa endemik Halmahera, jadi patut untuk dijadikan branding,” ungkapnya. Abstraksi dari logo ini, Danny menjelaskan, selain burung bidadari, terdapat atap dari rumah adat Sasadu yang mangandung makna, rakyat Halbar menjunjung tinggi adat istiadat di daerah ini. Sedangkan pada bagian tengah logo, terdapat buah dan biji pala yang mengambarkan kekayaan rempah sebagai lambang kejayaan dan kemakmuran Halmahera Barat,” bebernya. Selain logo, Dinas Pariwisata Halbar juga membuat tagline pariwisata. Maka logo branding dan tagline ini telah diperkenalkan pada perayaan malam puncak satu dekade Festival Teluk Jailolo 4 Mei 2018 lalu. Namun, secara resmi Pemkab Halbar akan menyampaikan ke Kementerian Pariwisata RI, untuk ditetapkan sebagai logo branding dan tagline resmi Halbar. Untuk mensosialisasikan logo branding pariwisata Halbar, Sekretaris Daerah Syahril Abd. Radjak, saat apel ASN di Kantor Bupati, pekan kemarin, menginstruksikan kepada seluruh ASN untuk menggunakan logo branding dan tagline ini sebagai atribut pakaian dinas harian hitam-putih pada hari Rabu guna mensosialisasikan branding dan tagline tersebut. “Semoga logo branding dan tagline ini, diharapkan akan menjadi arah kebijakan dan sasaran pasar pariwisata Halbar kedepan lebih diminati wisatawan,” pintanya. Ketua Genpi Malut Muhammad Sofyan, mengapresiasi terobosan Pemkab Halbar dibidang pariwisata. Menurut pria yang akrab disapa Opan Jacky ini mengatakan, penetapan logo branding pariwisata ini merupakan langkah bagus dalam pengembangan pariwisata Halbar. “Kami Generasi Pesona Indonesia Genpi Maluku Utara akan membantu mensosialisasi branding dan tagline ini. Harapan kami, Provinsi Maluku Utara dan beberapa kabupaten/kota lain, agar bisa menetapkan logo branding dan tagline sesuai identitas potensi yang dimiliki,” janji Opan Jacky. ssd Pos terkaitGegara Amdal Jalan Obi, Komisi III DPRD Malut Semprot Dinas PUPR dan DLHPaus Sepanjang 10 Meter Terdampar di Pantai Seli TidoreWakili Gubernur, Asrul Gailea Harap Atlet Perbakin Malut Kedepan Raih Pertasi91 Kepsek SMA/SMK dan SLB Se-Malut Resmi Dilantik Sahli GubernurSekdaprov Malut Resmi Lepas Kontingen LT-5 Regu Pramuka Penggalang ke CibuburKomitmen KLHK RI, Pemprov Malut Turut Dukung Pengendalian Perubahan Iklim
Kabupaten Halmahera Barat merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku Utara yang sebelumnya dikenal dengan nama Kabupaten Maluku Utara. Pada masa lalu Kabupaten Maluku Utara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Maluku yang kemudian menjadi Kabupaten induk pada saat proses pemekaran Provinsi Maluku Utara. Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2003 tentang pemekaran Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku utara, Kabupaten Maluku Utara tersebut kemudian mengalami perubahan nama dan letak wilayahnya menjadi kabupaten Halmahera Barat dengan Ibu Kota berkedudukan di Jailolo. Sebagai Ibu Kota kabupaten Halmahera Barat, Jailolo dalam sejarah Kesultanan di Maluku Utara Masa lalu merupakan salah satu dari empat daerah Kesultanan yang di kenal dengan sebutan Kerajaan Moloku Kie Raha. Keempat daerah Kesultanan ini meliputi Daerah Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo. Pada masa Pemerintahan Sultan Khairun 1540-1570 di Ternate, Kesultanan Jailolo pada saat itu di pimpin oleh Sultan Katara Bumi yang berkedudukan di jailolo utara. Tercatat dalam sejarah bahwa Sultan Katara Bumi bersama Kesultanan Tidore berkuasa di masa laksamana Spanyol, Villalobos 1542 menyerang portugis di ternate yang akhirnya berlanjut menjadi perang Jailolo. Namun akibat dominasi pengaruh Portugis di Kesultanan Ternate pada masa itu sangat kuat dan adanya dukungan kekuatan Spanyol pada Kesultanan Tidore maka Kesultanan Ternate Berhasil menaklukkan Kesultanan Jailolo pada masa perang jailolo, perang Jailolo tercatat dalam sejarah bertepatan dengan masa Misionaris Jesuit yang terkenal di Maluku, yaitu Fransiskus Xaverius. Pasca penaklukan Kesultanan Jailolo oleh Kesultanan Ternate, Portugis dan Spanyol pada akhirnya telah menempatkan Kerajaan Jailolo di bawah Kekuasaan Kesultanan Ternate. Atas dasar kesejarahan inilah maka tidaklah mengherankan hingga pada pada masa sekarang pengaruh Kultur, Bahasa dan Tradisi Ternate di Wilayah Halmahera Barat secara keseluruhan masih terasa kental dan menyatu dengan Masyarakat.
Burung Bidadari Jadi Logo Branding Pariwisata Kabupaten Halbar 15 Juli 2018 JAILOLO , OT - Komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Pemkab Halmahera Barat Halbar dalam pengembangan pariwisata terus di genjot. Bupati Halbar, Danny Missy, Minggu 15/7/2018 mengatakan, logo branding pariwisata yang didesain Dinas Pariwisata Halbar tersebut, telah menggambarkan seluruh unsur potensi Halmahera Barat, baik di darat maupun laut. Logo branding yang mengambil simbol Burung Bidadari, lanjut Danny, menggambarkan semua unsur potensi yang ada di Halmahera Barat, baik potensi Alam dan Budaya serta Flora Fauna yang sudah menjadi identitas dari kabupaten Halmahera Barat. "Burung ini adalah satwa endemik Halmahera, jadi patut untuk dijadikan branding," singkat Danny. Abstraksi dari logo ini urai Danny, selain burung bidadari, terdapat atap dari Rumah Adat Sasadu yang mangandung makna, rakyat Halbar menjunjung tinggi adat istiadat di daerah ini. Bagian tengah logo, terdapat buah dan biji pala yang mengambarkan kekayaan rempah sebagai lambang kejayaan dan kemakmuran Halmahera Barat. Selain logo, Dinas Pariwisata Halbar juga membuat tagline pariwisata. "Logo Branding dan Tagline ini telah diperkenalkan pada perayaan malam puncak satu dekade Festival Teluk Jailolo 4 Mei 2018 lalu," ujarnya. Namun secara resmi Pemkab Halbar akan menyampaikan ke Kementerian Pariwisata RI untuk ditetapkan sebagai logo branding dan tagline resmi kabupaten Halbar. Untuk mensosialisasikan logo branding pariwisata Halbar, Sekretaris Daerah Syahril Abd. Radjak, saat apel PNS di Kantor Bupati, beberapa waktu lalu, menginstruksikan kepada seluruh ASN untuk menggunakan logo branding dan tagline ini sebagai atribut pakaian dinas harian hitam-putih hari rabu guna mensosialisasikan Branding dan Tagline tersebut. Pemkab Halmahera Barat berharap, dengan ditetapkan logo Branding dan tagline ini, arah kebijakan dan sasaran pasar pariwisata Halbar kedepan lebih diminati wisatawan.red Reporter Redaksi
logo kabupaten halmahera barat